Sabtu, 05 Juli 2014

VERIFIKASI LABU TAKAR 100ML




MAKALAH
PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM (PPL)
“VERIFIKASI LABU TAKAR 100 ML”


             


Oleh:
Kelompok  1 :
Aulia Noviyanti                    (136632)
Farma Ventirika C                (136685)
Ilfat Kamal A                        (136720)
Janur Trisyathallah               (136735)
Lolita Puspit Sari                 ( 136752)
Kelas : IA

AKADEMI KIMIA ANALISIS (AKA) BOGOR
Tahun Akademik 2013/2014








KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul Verifikasi Labu Takar 100mL yang dilaksanakan pada tanggal 1 April 2014. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dalam menyelesaikan pendidikan di Akademi Kimia Analisis Bogor Tahun Ajaran 2014.
Kami menyadari sepenuhnya dalam makalah Verifikasi Labu Takar 100mL belum sempurna. Dengan demikian kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sebagai masukan yang berartui, untuk perbaikan dan untuk menyempurnakan sehingga makalah dapat bermanfaat.

                                                                                                        Bogor, 20 Juni 2014

                                                                                                               Penyusun



BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Pengukuran dalam kegiatan analisis sering kali memerlukan ketelitian tinggi. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui nilai sebenarnya. Nilai sebenarnya adalah nilai yang menggambarkan suatu kuantitas secara benar dan didefinisikan pada kondisi tertentu saat pengukuran dilakukan. Secara umum, data yang diperoleh dari pengukuran tersebut tidak terlepas dari kesalahan. Verifikasi alat ukur dapat dilakukan untuk memastikan keakuratan alat sesuai rancangannya.
Pada alat ukur volume berbahan gelas seperti buret, gelas ukur, labu takar, dan pipet volume, kondisi ruang seperti suhu juga berpengaruh dalam pengukurannya. Apabila suhu berada di atas atau di bawah suhu standar (20oC) maka volume yang diperoleh bukan volume sebenarnya. Oleh karena itu, alat ukur perlu diverifikasi.

I.2.   Ruang Lingkup Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah adalah verifikasi alat ukur berbahan gelas yakni labu takar 100mL.

I.3. Tujuan Percobaan
Tujuan dari kegiatan verifikasi labu takar 100 mL telah dilakukan adalah sebagai berikut:
a.       Mengonfirmasi nilai benar hasil pengukuran labu takar 100 mL.
b.      Mengonfirmasi akurasi dan presisi hasil pengukuran labu takar 100 mL.
c.       Mengaplikasikan metode verifikasi labu takar 100 mL.


BAB II
LANDASAN TEORI

II.1   Teori Pendukung
Labu takar atau labu ukur adalah labu berleher panjang yang mempunyai bagian bundar (perut) dengan volume 10, 25, 50, 100, 250 atau 1000 ml, yang ditutup dengan gelas tutup asah atau sumbat dari zat sinafsis. Ruang isinya ditandai dengan batas tera.  Labu takar biasanya digunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas tera.
Labu takar merupakan alat ukur volum ‘to contain’ atau volum terukur. Volum terukur artinya volum cairan yang dapat ditampung. Labu takar hanya memiliki satu tanda skala. Volum yang dinyatakan pada alat ukur volum ‘to contain’ adalah volum cairan yang ditampung,  dan pada umumnya berlaku untuk semua jenis cairan. Maka labu takar volume 100 mL adalah labu takar yang dapat menampung volume cairan sebanyak 100 mL.
Labu takar yang kering lebih baik digunakan untuk mendapatkan hasil yang akurat. Hasil yang akurat bisa diperoleh jika semua penyebab kesalahan pengukuran dihilangkan. Kesalahan ini dapat disebabkan oleh berbagai hal antara lain: faktor bahan kimia, peralatan, pemakaian dan kondisi pengukuran dan lain-lain. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengurangi kesalahan dalam pengukuran analitik ini adalah dengan proses kalibrasi dan verifikasi. Verifikasi dilakukan agar hasil pengukuran selalu sesuai dengan alat ukur standar/ alat ukur yang sudah ditera.
Pembacaan skala pada alat ukur volume harus benar-benar diperhatikan,  Dalam hal melihat skala, kedudukan badan, jenis alat maupun jenis larutan,  dengan memperhatikan angka signifikan, toleransi pembacaan skala, dan sifat ketelitian alat.
Alat ukur memiliki beberapa karakteristik penting, yaitu:
a.    Ketelitian (Accuracy)
 Ketelitian atau accuracy didefinisikan sebagai mengetahui hasil pengukuran mendekati harga sebenarnya. Ukuran ketelitian sering dinyatakan dengan dua cara, atas dasar perbedaan atau kesalahan (error) terhadap harga yang sebenarnya, yaitu :
b.    Kecermatan (Precision/Repeatibility)
 Presisi menyatakan mengulangi hasilnya untuk harga yang sama. Dengan kata lain, alat ukur belum tentu akan dapat memberikan hasil yang sama jika diulang, meskipun harga besaran yang diukur tidak berubah.
c.    Resolusi
 Resolusi adalah nilai perubahan terkecil yang dapat dirasakan oleh alat ukur. Harga resolusi sering dinyatakan pula dalam persen skala penuh.
d.   Sensitivitas (Sensitifity)
 Sensitifitas adalah rasio antara perubahan pada output terhadap perubahan pada input. Dalam beberapa hal harga sensitivitas yang besar menyatakan keunggulan dari alat ukur yang bersangkutan.
e.    Error
Error dapat diartikan sebagai beda aljabar antara nilai ukuran yang terbaca dengan nilai “sebenarnya” dari obyek yang diukur.
f.     Validitas
Kesesuaian hasil pengukuran dengan tujuan pengukuran. Terkandung pengertian bahwa ketepatan validitas pada suatu alat ukur tergantung pada kemampuan alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat.
g.    Reliability
Realibitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam pengukur gejala yang sama. Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur.

II.1.1. PERSYARATAN VERIFIKASI LABU TAKAR
Dalam memverifikasi labu takar, ada beberapa persyaratan antara lain:
1.    Kondisi temperature ruang dan peralatan untuk verifikasi labu takar harus stabil,  namun tidak perlu 20°C.  Tingkat kestabilan temperature secara resmi adalah perubahan maksimum sebesar 1°C/jam.
2.    Labu takar yang akan diverifikasi ditempatkan di dalam ruang verifikasi sehingga peralatan yang akan diverifikasi terkondisi dengan baik  (untuk mengurangi kesalahan yang disebabkan oleh faktor temperatur).
3.    Labu takar yang digunakan sebagai standar atau acuan dan yang akan diverifikasi harus dalam keadaan bersih sempurna (terutama di bagian dalamnya). Keringkan alat yang akan diverifikasi.
4.    Air yang digunakan adalah air suling atau air bebas mineral berkualitas tinggi (DHL < 3µS).


BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
III.1   Prinsip Percobaan
Verifikasi labu takar dilakukan dengan menimbang labu takar dalam keadaan kosong dan kering sempurna. Kemudian ditimbang pula bobot labu takar berisi air suling tepat pada skala ukur. Dari selisih bobot labu takar dalam keadaan terisi dan bobot kosong dapat diperoleh bobot air yang terdapat di dalam labu takar. Volume air ditentukan dari perbandingan antara bobot air terkoreksi (bobot air ditambah gaya apung air tersebut) dengan kerapatan air pada temperatur pengukuran. Penimbangan dilakukan menggunakan neraca analitik terkalibrasi.

III.2   Langkah Kerja / Skema Kerja
1.      Mencuci dan memastikan labu takar dalam keadaan bersih.
2.      Membilas seluruh bagian labu takar dengan aquadest dan alkohol. Setelah pembilasan dengan alkohol, labu takar tidak diperbolehkan kontak langsung dengan permukaan kulit. Dapat dipegang menggunakan sarung tangan atau kertas saring.
3.      Mengeringkan labu takar menggunakan “hot air dryer” selama 3 sampai 5 menit. Kemudian labu takar dibiarkan dingin di udara terbuka dalam keadaan tidak ditutup rapat
4.      Menutup rapat labu takar yang sudah dingin dengan tutup labu takar yang bersih dan kering, lalu menimbang labu takar dan mencatat bobotnya sebagai bobot kosong (Wo)
5.      Mengisi labu takar dengan air suling hingga mendekati tanda tera. Kemudian mengeringkan bagian dalam leher tabung dan menambahkan air suling dengan pipet tetes secara hati-hati hingga miniskus tepat berhimpit dengan tanda tera.
6.      Menimbang bobot labu takar berisi air suling dan mencatat bobotnya sebagai W1.
7.      Mengukur suhu air suling dalam labu takar.
8.      Mengurangi air suling dalam labu takar menggunakan pipet tetes, kemudian mengeringkan bagian dalam leher labu takar , menambahkan air suling hingga tepat pada tanda tera, menimbang bobotnya dan mengukur suhu air suling dalam labu takar.
9.      Melakukan pengulangan langkah kerja ke-8.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1   Hasil
1.      Spesifikasi Labu Takar 100 mL

Informasi Alat
Labu Takar Terkalibrasi
Labu Takar Diverifikasi
Merk Pabrik
Pyrex
Pyrex
Tipe
A
A
Seri
In 20oC
In 20oC
Kapasitas
(100,00± 0,10) mL
(100,00 ± 0,10) mL
Rentang Ukur
(99.90-100.10) mL
(99.90-100.10) mL
Toleransi
± 0,10 mL
± 0,10 mL

2.      Spesifikasi Neraca Analitik
Informasi alat
Neraca analitik
Merk Pabrik
SHIMATDZU
Tipe
AUW 220
Kapasitas
(220,0000 ± 0,0001) g
Rentang Ukur
(219,9999-220,0001) g
Toleransi
± 0,0001 g
3.      Data Penimbangan Labu Takar 100 mL

Ulangan
Labu Takar Terkalibrasi
Labu Takar Diverifikasi
Wo (g)
W1 (g)
W=W1-Wo (g)
Wo (g)
W1 (g)
W=W1-Wo (g)
1
59,8117
159,2774
99,4657
58,4626
157,9125
99,4499
2
59,8027
159,3157
99,5130
58,4639
157,9119
99,4480

4.      Data Pengukuran Labu Takar 100 mL
Labu Takar
Ulangan
W(g)
BJ air (g/mL)
V air (mL)
Suhu air 
( C)
Suhu Udara ( C)
Kelembaban Ruang (%)
Terkalibrasi
1
99,4657
0,995433
99,92
30,7
29,1
73
2
99,5130
0,995433
99,97
30,7
29,3
77
Diverifikasi
1
99,4499
0,995555
99,89
30,5
29,1
73
2
99,4480
0,995433
99,90
30,7
29,3
77

5.      Data Nilai Volume Labu Takar 100 mL
Ulangan
Labu Takar Terkalibrasi
Labu Takar Diverifikasi
W (g)
V (mL)
dV (mL)
W (g)
V (mL)
dV (mL)
1
99,4657
99,92
0,02
99,4499
99,89
0,01
2
99,513
99,97
0,03
99,4480
99,90
0,00
Rerata
99,4894
99,94
0,02
99,4490
99,90
0,01
Nilai
99,4894 
99,9 ±  0,1
99,4490 
99,9 ± 0,1
IV.2 Perhitungan
1.      Volume Labu Takar Terkalibrasi


V =
Ulangan 1
V =
   = 99.92 ml

Ulangan 2
V =
   = 99.97 ml


V rerata=
= 99.40 ml
2.      Volume Labu Takar Diverifikasi


V =
Ulangan 1
V =
   = 99.89 ml
Ulangan 2
V =
   = 99.90 ml


V rerata=
= 99.90 ml

3.      Standar Deviasi Labu Takar Terkalibrasi
= 0.02 ml
 
= 0.03 ml
4.      Standar Deviasi Labu Takar Diverifikasi
= 0.01 ml
= 0.00 ml


5.      Galat Relatif
·         Labu Takar 100 ml Terkalibrasi
 = 0.04 %
·      Labu Takar 100 mL Diverifikasi
= 0.01  %

·      Galat Percobaan
Galat Percobaan Labu Takar 100 mL
= 0.04 %


IV.2   Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan dapat dilihat bahwa nilai dan bobot labu takar terkalibrasi adalah 99,4894 gram dan diverifikasi 99,4490 gram.  Untuk nilai labu takar terkalibrasi adalah (99, 9 ± 0,1)mL dan diverifikasi (99, 9 ± 0,1)mL. Galat yang digunakan pada nilai di atas adalah galat alat karena galat percobaan lebih kecil dari galat alat. Galat relatif percobaan terkalibrasi adalah 0,04% dan galat relatif percobaan diverifikasi adalah 0,01%. Sedangkan untuk galat percobaan adalah 0,04%.
Galat pada percobaan lebih kecil dari galat yang ada di alat yaitu untuk yang terkalibrasi 0,02mL dan yang terverifikasi 0,005mL maka digunakan galat alat yaitu 0,1mL. Hal ini menunjukkan bahwa pada percobaan yang dilakukan berjalan dengan baik dan tidak perlu dikalibrasi maupun diverifikasi ulang.
Kesalahan dalam percobaan dapat terjadi karena berbagai faktor, antara lain:
1.    Kondisi ruangan meliputi suhu ruang, kelembapan, dan tekanan ruangan yang kurang stabil
2.    Kondisi neraca yang kurang baik.
3.    Human error maksudnya dengan berganti-gantinya orang saat melakukan verifikasi dapat menyebabkan perbedaan nilai galat yang ada saat percobaan. Pada verifikasi seharusnya hanya boleh dilakukan oleh orang yang sama dan dalam waktu yang sama juga supaya hasil yang diperoleh tidak terlalu jauh



BAB V
KESIMPULAN
-          Nilai galat labu takar 100 mL yang terkalibrasi = 0,1 mL.
-          Nilai galat labu takar 100 mL yang terverifikasi = 0,1 mL.
-          Nilai akhir labu takar 100 mL yang terkalibrasi = (99,9 ± 0,1) mL.
-          Nilai akhir labu takar 100 mL yang terverifikasi = (99,8± 0,1) mL.
-          % GalatPercobaan = 0,04 %.
-          Galat relatif labu takar 100 mL yang terkalibrasi = 0,04 %.
-          Galat relatif labu takar 100 mL yang terverifikasi = 0,01%.


DAFTAR PUSTAKA

http: //trainingcenter.co.id/kalibrasi-alat-ukur-calibration-of-measuring-tool (Diakses pada tanggal 10 Juni 2014)
http : //www.academia.edu/7197334/Pengenalan_alat_alat_gelas.(Diakses pada 10 Juni 2014)
http: //share.its.ac.id/mod/resource/view.php?id=273 (Diakses pada 10 Juni 2014)